LINTASAN SEJARAH GOPTKI
1957 - 2023
Bermula dari satu gagasan ingin membuat bangsa ini menjadi bangsa yang maju dengan satu kesadaran bahwa pendidikan lah yang akan mengubah dan membentuk suatu bangsa. Pendidikan anak usia dini menjadi pilihan terpenting dalam membangun generasi demi sebuah kemajuan. Cita-cita luhur Ibu Suitinah yang merupakan pejuang pendidikan dalam menciptakan keinginannya, disambut oleh tokoh-tokoh pendidikan kala itu di tahun 1953, dengan bergabungnya sekitar 30 sekolah Taman Kanak-kanak, bertempat di jalan Cilacap Jakarta yang merupakan kantor P dan K (Pendidikan dan Kebudayaan). Melalui kesepakatan bersama dibentuklah Gabungan Sekolah Taman Kanak-Kanak yang disingkat dengan GTK.
Tiga tahun berselang, Gabungan Sekolah Taman Kanak-Kanak dibahas dalam Konferensi Pendidikan di Jalan Pegangsaan Timur. Kemudian dibentuklah GTK Pusat. Pada tanggal 5 April 1957, diselenggarakan Konferensi Nasional yang dihadiri 16 cabang dari seluruh Indonesia serta berhasil mengesahkan AD-ART. Proses panjang dilalui untuk menyempurnakan organisasi pendidikan anak usia dini. Kongres pertama diadakan Tahun 1959 di Yogyakarta dengan nama GTKI (Gabungan Taman Kanak-Kanak Indonesia).
Bulan Juli 1965 Kongres ke II GTKI di Senayan Jakarta mengubah keanggotaan Pusat yang semula pribadi/ perorangan menjadi Organisasi/ Yayasan/ Lembaga/ Badan Pendidikan yang menyelenggarakan Taman Kanak-Kanak. Pengurus Pusat menjadi Dewan Pimpinan yang dipimpin oleh Ibu Mardjaman (Bhayangkari), Ibu Wahyudi, Ibu A. Soehardjo Soebroto dan Ibu V Sutandar. Perubahan nama organisasi dilakukan untuk memperjelas Visi dan Misi. Tahun 1970 di bulan Maret digelar Kongres III di Jalan Salemba Raya Jakarta dengan Perubahan AD-ART. GTKI dirubah menjadi GOPTKI (Gabungan Organisasi Penyelenggara Tamam Kanak-Kanak Indonesia) hingga saat ini.
Pada Juli 1973 diadakan kongres IV di Wisma PHI Cempaka Putih. Dalam Kongres V GOPTKI tahun 1980 bertempat di Wisma PHI Cempaka Putih diusulkan perubahan peringatan Hari Kanak-Kanak Nasional dari semula tanggal 17 Juli (SK Menteri P dan K No. 0115/1971 tanggal 15 juli 1971) menjadi l tanggal 23 Juli. Usulan ini disetujui dengan dikeluarkannya Keppres No. 44 tahun 1984 tentang Hari Anak Nasional yang menetapkan tanggal 23 Juli sebagai Hari Anak Nasional.
Pada Kongres VI GOPTKI tanggal 2 bulan Juni tahun 1985 di Jalan Hang Jebat Jakarta, diputuskan jabatan Ketua Koordinator Dewan Pimpinan Pusat dijabat oleh Istri Sekjen Depdagri. Istri Sekjen Depdagri yang pertama menjabat sebagai Ketua Koordinator adalah Ibu Aswis Marmo.
Kongres VII diadakan tahun 1990, Kongres VIII tahun 1995, Kongres IX tahun 2000, Kongres X 2005, Kongres XI tahun 2010, Kongres XII 2015, dan dalam Kongres XIII tahun 2022, GOPTKI menyepakati transformasi organisasi menjadi organisasi masa Berbadan Hukum berbentuk Perkumpulan dengan nama Perkumpulan Penyelenggara Pendidikan Anak Usia Dini (PP-PAUD) yang dituangkan ke dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga yang baru. Sebagai konsekuensi atas keputusan menjadi ormas berbadan hukum maka Jabatan Ketua Umum dan Ketua di tingkat DPD, DPC dan DP Ranting tidak lagi dijabat secara eks officio melainkan harus melalui mekanisme pemilihan.
Beberapa peristiwa penting dalam sejarah GOPTKI, antara lain :
Pertama, pada tanggal 23 dan 24 Februari 1981, Mrs. Bedidington dari Belanda berkunjung ke DPP GOPTKI dan diterima di Hotel Sari Pan Pacific. Selain mengadakan penjajakan kepada GOPTKI untuk menjadi anggota OMEP (Organisation Mondiale pour l’Education Prescolaire), beliau juga berkunjung ke :
- TK 17 Agustus di Jl. Senopati 74, Jakarta Selatan
- TK Yasporbi di Kuningan
- Indonesian National Council on Social Welfare / Dewan Nasional Indonesia untuk Kesejahteraan Sosial (DNIKS) di Jl. Teuku Umar 42
- The Indonesian Child Welfare Foundation / Yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia (YKAI) di Jl. Teuku Umar 10
- Pertemuan dengan Courtesy Call the Minister for Education & Culture di Jl. Jenderal Sudirman, Senayan
Kedua, September 1991 Menteri Pendidikan Malaysia beserta rombongan berkunjung ke kantor DPP GOPTKI di Jl. Darmawangsa VI/15, Jakarta Selatan untuk saling bertukar informasi.